Love for Sale 2

Info Film
  • Judul: Love for Sale 2
  • Genre: Drama, Romantis
  • Sutradara: Andibachtiar Yusuf
  • Penulis: Mohammad Irfan Ramli
  • Produksi: Visinema Pictures
  • Tanggal Rilis: 31 Oktober 2019
  • Durasi: Sekitar 92 menit
  • Negara: Indonesia
  • Bahasa: Indonesia
  • Rating Usia: 17+ (karena cinta dewasa dan tangisan batin level akut)
Pemeran utama
  • Adipati Dolken sebagai Ican (Indra Cahya) Cowok biasa dari keluarga Betawi, hidup di rumah yang ramai dan suka ribut, tapi hatinya… sepi. Ican jadi korban berikutnya dari sistem percintaan digital ini. Bedanya, dia nggak nyewa cewek sendiri—emaknya yang pesenin!
  • Della Dartyan sebagai Arini Yes, dia balik lagi! Tapi bukan untuk Richard. Arini hadir sebagai pasangan sewaan untuk Ican, dan dia tetap memikat, misterius, dan bikin semua penonton pengin tanya, “Siapa sih sebenernya dia ini?!”

Rating dan Ulasan⭐️

  • Rating : 8.3/10
  • Kalau film pertama bikin kita mikir soal cinta dan kesendirian, Love for Sale 2 menyentuh ranah yang lebih luas: keluarga dan tekanan sosial. Ceritanya relatable banget buat kamu yang udah umur mapan tapi masih belum “mapan” secara pernikahan.
  • Adipati Dolken bermain total sebagai Ican. Dia bukan cowok kaya raya, bukan juga super ganteng macam pangeran, tapi justru itu yang bikin karakternya kuat—real, manusiawi, dan gampang banget dikasihani (eh, disukai maksudnya).
  • Della Dartyan sebagai Arini masih jadi misteri hidup. Kita tahu dia bukan “wanita biasa”, tapi tetap belum dijelaskan siapa dia sebenarnya. Di sini, Arini tampil lebih dewasa, lebih lembut, dan lebih menohok. Ada momen-momen sunyi yang bikin kamu pengin pause terus nangis 30 detik.

Sinopsis singkat

Ican adalah cowok single yang tinggal bareng keluarga besarnya yang super berisik, rame, dan cerewet—apalagi soal urusan jodoh. Setiap hari ditanya “kapan nikah?” bisa bikin mental ambyar. Karena nggak tahan sama tekanan sosial yang datang dari dapur dan ruang keluarga, si emak langsung ambil tindakan. Tanpa banyak ba-bi-bu, beliau pesan pasangan buat si Ican lewat aplikasi cinta sewaan (yup, Love Inc. masih eksis!).

Dan… tadaaa! Muncullah Arini, cewek misterius yang langsung nyatu sama keluarga Ican. Semua orang sayang dia. Dari emak, tante, sampai keponakan. Tapi, seperti cinta-cinta yang datang dari sistem “paket”, masa aktifnya terbatas. Dan dari situ, drama yang lebih hangat dan dalam pun dimulai.

Fakta Menarik Seputar Love for Sale 2

  1. Bukan Sekuel Biasa Meskipun berjudul Love for Sale 2, film ini bukan kelanjutan langsung dari film pertama. Ini lebih mirip “spin-off” dengan Arini sebagai satu-satunya benang merah yang menghubungkan semuanya. Jadi meskipun belum nonton yang pertama, kamu tetap bisa paham cerita ini.
  2. Lokasi Syuting Kental Budaya Betawi Salah satu kekuatan film ini adalah latar rumah keluarga besar Ican yang khas Betawi banget. Dari obrolan, makanan, sampai cara duduk di ruang tamu—semua berasa real dan akrab. Kamu yang besar di rumah ramai pasti merasa nostalgia berat.
  3. Arini Masih Jadi Teka-Teki Sampai film kedua pun, siapa sebenarnya Arini masih jadi misteri. Dia seolah tahu segalanya, bisa nyatu di mana saja, dan selalu muncul saat seseorang butuh “cinta”. Banyak yang bilang Arini itu semacam “Cupid” modern atau bahkan “terapi berjalan”. Konsep ini bikin banyak penonton pengin film ketiganya terbit cepat, demi jawaban!
  4. Della Dartyan Kembali Dapat Pujian Meski perannya mirip film pertama, Della tampil dengan lebih matang dan emosional. Banyak kritikus memuji aktingnya yang stabil dan konsisten memikat. Mungkin dia bisa buka kursus “cara jadi Arini” buat yang mau jadi pasangan ideal selama tiga minggu.
  5. Cinta Sewaan, Luka Permanen Tagline tidak resmi dari penonton: “Pake aplikasi cinta boleh, tapi jangan pake hati.” Sayangnya, hati tetap terlibat dan film ini sukses bikin baper seisi bioskop—lagi.

Penutup: Saat Keluarga dan Cinta Bertabrakan

Love for Sale 2 bukan sekadar cerita cinta digital atau pasangan sewaan. Ia menyajikan irisan yang lebih dalam antara keinginan pribadi dan tekanan sosial, antara rasa cinta dan rasa tanggung jawab. Kamu akan tertawa, senyum-senyum sendiri, dan akhirnya… termenung sambil liat langit-langit kamar, mikirin hidup.

Film ini layak ditonton oleh siapa pun yang pernah merasa “dikejar waktu” soal jodoh, atau yang keluarganya terlalu “peduli” dengan status hubungan. Siapa tahu kamu butuh Arini juga… eh maksudnya, butuh refleksi soal cinta dan makna hubungan.

Kalau kamu suka film ini, siap-siap nunggu Love for Sale 3… atau minimal Love for Sakit Hati. Dan kalau kamu mau artikel film lainnya dibikinin juga, tinggal bilang ya! Kita bahas satu-satu kayak Arini ngupas emosi Richard dan Ican.

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *